Bismillah.. Enjoy the content on our blog, please read and download as much as you like.




وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
(2:186) And when My servants ask you, [Muhammad], concerning Me – indeed I am near. I respond to the invocation of the supplicant when he calls upon Me. So let them respond to Me [by obedience] and believe in Me that they may be [rightly] guided. (Qs. Al-Baqoroh : 186).

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَفِرُّوا إِلَى اللَّـهِ ۖ إِنِّي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ ﴿٥٠﴾
Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.” (QS. Adz-Dzariyat[51]: 50)
Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa dibawah kalimat “dari” dan “kepada”, ada titik tolaknya dari mana dia berhijrah dan kemana dia menuju dengan hijrahnya tersebut. Dibawah dua kata ini terdapat rahasia atau hikmah yang besar yang merupakan rahasia-rahasia tauhid. Ini adalah perkara yang bisa dikatakan jarang dibahas ketika seseorang membicarakan masalah hijrah. Maka merupakan nikmat Allah ketika kita bisa membaca keterangan yang disampaikan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam pembahasan ini.
Berlari, kembali dengan segera kepada Allah, terkandung didalamnya pengesaan Allah dalam segala peenghambaan dirinya dan semua konsekuensi dari penghambaan diri itu berupa rasa cinta, takut, selalu kembali dan tawakal atau bersandar hati kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Kembali kepada Allah dengan segera adalah berlindung kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang hal itu hanya bisa dilakukan dengan mendekatkan diri kepadaNya, selalu memohon kepadaNya, menyandarkan hati kepadaNya, cinta, takut dan berharap hanya kepadaNya semata. Maka disini terdapat perintah untuk memurnikan tauhid bahkan inilah hakikat tauhid yang sesungguhnya. Maka dari itu, hijrah kepada Allah subhanahu wa ta’ala asalnya adalah hijrah hati. Kalau anggota badan yang berhijrah tanpa disertai dengan keinginan dihati untuk memurnikan penghambaan dirinya kepada Allah, maka hijrah ini tidak akan bermanfaat.
Maka ini mengandung didalamnya tauhid uluhiyah. Penghambaan diri kepada Allah semata. Mengesakan Allah dalam uluhiyahNya untuk diibadahi lahir dan batin semata. Yang mana tauhid ini merupakan dakwah para Nabi dan Rasul ‘alaihimush shalatu was salam. Inilah seruan inti dari semua dakwah yang disampaikan oleh para Nabi dan Rasul. Yaitu untuk mengajak umatnya kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan berpaling dari segala sesuatu yang disembah selainNya.
Jadi kita dapati ternyata perintah dalam ayat ini adalah perintah untuk kembali kepada tauhid. Dan ini adalah sesuatu yang ketika hamba merenungkannya, bukan hanya sekedar mengamalkan perintah itu sendiri, tapi ini adalah kebutuhan hamba yang paling besar. Karena setiap hamba ingin selamat dari segala sesuatu yang ditakutkannya dan tidak ada yang ditakutkan sesuatupun yang terjadi didunia ini kalau bukan dengan kehendak Allah subhanahu wa ta’ala. Maka ketika seorang hamba ingin lari dari hal yang ditakutkannya, dia butuh perlindungan yang sempurna.
Allah subhanahu wa ta’ala adalah tujuan kita dalam berhijrah, berlindung, menyembah Allah semata, cinta, takut dan berharap serta semua konsekuensi dari penghambaan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala.



author
Moslem Wallpaper
personal blog created to provide benefits especially to beautify the appearance of your wallpaper